MINGGU KE 1
“PENTINGNYA PEMAHAMAN (HAKIKAT DAN
FUNGSI) ILMU BUDAYA BAGI SEORANG MAHASISWA”
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Filsafat ilmu
dalam arti luas
: menampung
permasalahan yang menyangkut hubungan keluar dari kegiatan ilmiah, seperti:
tata susila yang menjadi pegangan penyelenggara ilmu.
b. Filsafat ilmu
dalam arti sempit
: menampung
permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan ke dalam yang terdapat di dalam
ilmu, yaitu yang menyangkut sifat pengetahuan ilmiah, dan cara-cara
mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah (Beerling, 1988).
Pengertian
Filsafat Ilmu menurut beberapa ahli, antara
lain :
a. Cornelius Benjamin (dalam The Liang Gie, 19 : 58) memandangfil-safat ilmu
sebagai berikut. ”That philosophic discipline which isthe systematic study
of the nature of science, especially of its methods, its concepts and
presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual
disciplines.” Filsafat ilmu, merurut Benjamin, merupakan cabang dari
filsafat yang secara sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai
metoda, konsepkonsep, dan praanggapan-pra-anggapannya, serta letaknya dalam
kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual.
b. Conny Semiawan at al (1998 : 45) menyatakan bahwa filsafat ilmu pada
dasarnya adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu pengetahuan (science of
sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.
Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa manfaat yang
dapat dirasakan, antara lain :
a. Dengan
mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam
sikap ilmiahnya.
Mahasiswa
sebagai insan kampus
diharapkan
untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya
di ruang kuliah maupun dari sumber-sumber lainnya.
b. Mempelajari
filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa
sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk
melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan
mereka memiliki pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai
landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.
c. Mempelajari
filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus
dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan berbagai
masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan masalah
diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis berbagai hal
yang berhubungan
dengan masalah
yang dihadapi.
Dalam konteks
inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.
d. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam Opini & argumentasi yang dikemukakan.
e. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu pendapat, baik dalam isi,
perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
f.
Mengajarkan
cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah
1. IBD (ILMU BUDAYA DASAR)
IBD sebagi salah satu MKDU
Ilmu Budaya
Dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU), diberikan kepada mahasiswa
di seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta, bertujuan untuk mengembangkan
daya tangkap, persepsi, penalaran, dan apresiasi mahasiswa terhadap lingkungan
budaya. Ada dua hal yang menyebabkan pentingnya pembahasan materi itu, yaitu.
Pertama, tema-tema
IBD merupakan tema-tema inti permasalahan dasar manusia yang dialami dan
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-tema yang telah disusun oleh
Konsorsium Antar Bidang yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan,
keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.
Kedua, pada
saat ini, terdapat kecenderungan bahwa ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan
sikap dan perilaku moral. Banyak di antara ilmuwan yang menganggap bahwa aspek
moral itu tidak penting. Menurutnya, aspek yang lebih penting daripada moral
dalam suatu ilmu adalah ontologis dan epistemologis. Apabila hal itu yang
terjadi, maka ia akan mengabaikan unsur manusiawinya, kurang berbudaya, dan
tidak peka terhadap permasalahan moral. Untuk mengantisipasi hal itu, setiap
sarjana dirasa perlu memahami aspek budaya.
Penyusunan
buku ini disiapkan dalam beberapa aspek pokok.Mengingat tema IBD sangat luas,
maka pembahasannya dilakukan dengan pendekatan multidisiplin ilmu pengetahuan,
seperti budaya, filsafat, etika, dan agama. Mengingat begitu luasnya wawasan
tema IBD. Dalam buku ini juga dilampirkan tulisan-tulisan ilmuwan yang
berkiprah dalam masalah humaniora. Tulisan-tulisan itu bertujuan untuk
pendalaman materi pokok IBD melalui pengembangan daya imajinasi dan apresiasi
mahasiswa.
Tujuan IBD
Tujuan
matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan
pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi
dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih halus.
Untuk bidag menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar
dapat:
·
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
·
Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat
memperluas pandangan mereka tcntang masalah kemanusiaan dan budaya, serta
mengembangkan daya kritis mercka tcrhadap persoalan-persoalan yang mcnyangkut
kedua hal tcrscbut.
·
Mcngusahakan agar mahasiswa sebagai caion
pcmimpin bangsa dan ncgara, serta ahli dalatn bidang disiplin masing-masing,
tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat.
Usaha ini tcrjadi karcna ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong
mem-buat manusia spcsialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini
berusaha menambah kcmampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah
dalam masyarakat lingkungan mereka khususnya dan masalah seria nilai-nilai
umumnya tanpa terlalu terikat oleh disiplin mereka.
·
Mcngusahakan wahana komunikasi para akademisi,
agar mercka lebih mampu bcrdialog satu sama lain. Dengan mcmiliki satu bekal
yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar berkomunikasi. Kalau
cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar pclaksanaan
pembangunan dalam bcrbagai bidang keahlian. Mcskipun spcsialisasi sangat
penting, spcsialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia scorang
mahasiswa/sarjana menjadi tcrlalu sempit. Masyarakat yang pcrcaya pada
pentingnya modcrnisasi tidak akan dapat memanfaat-kan sccara penuh
sarjana-sarjana demikian, scbab proses modcrnisasi mcmerlukan orang yang
bcrpandangan luas.
2. Pentingnya wawasan dan
pemahaman pokok-pokok atau wawasan budaya bagi mahasiswa
Pengetahuan
Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi
lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari,
seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic
Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The
Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya
(The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan
pengertian-pengertian yang berasa! dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan
lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa
diharapkan memperlihatkan :
·
Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang
terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan
sendiri dan mengapa.
·
Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya
serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
·
Keberanian moral untuk mempertahankan
nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung
jawab dan scbaliknya mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
3. Harapan atau target anda dari
belajar IBD
Setelah
mempelajari Ilmu Budaya Dasar (IBD), mahasiswa diharapkan dapat memperlihatkan
:
- Minat dan kebiasaan yang menyelidiki apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya maupun di luar lingkungannya,
- Adanya kesadaran akan nilai yang dianut serta bagaimana menghubunkan nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan sehari-hari.
- Kerelaan memikrrkan kembali dengan nilai-nilai terbuka yang dianutnya untuk apakah dia secara berdiri sebdiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut dalam dirinya sendiri.
- Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Adapun
tujuan mahasiswa mempelajari dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai
berikut :
- Agar mahasiswa lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaandan budaya serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.
- Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati terhadap nilai-nilai lain yang hidup pada masyarakat.
- Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan.
- Mendukung dan mengembangkan kebudayaan dengan sendiri dengan kreatif
- Tidak terjerumus kepada sifat kedaerahan dan pengkotakan displin ilmu
- Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun
- Agar dapat memenuhi tuntutan dari Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya Darma Pendidikan.
4. Yang akan anda lakukan untuk
mencapai target tersebut
Sebagai
anak bangsa seharus nya kita harus bangga dengan budaya tanah air
MINGGU KE 2
“MANUSIA (HAKEKAT DAN SIFAT)”
1.
MANUSIA
Dalam ilmu
eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia),
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu
sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan
makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam
ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus
(ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri
sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik)
makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain
sebagainya. Ada dua pandangan yang
akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun
manusia :
Manusia
terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
:
·
Jasad
·
Hayat
·
Ruh
·
Nafs.
Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
·
Id, merupakan libido murni,atau energi psikis
yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung
dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari
kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui
pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·
Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian
yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian
“eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran
sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
·
Superego, merupakan kesatuan standar-standar
moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di
dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
HAKEKAT
MANUSIA
a.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai
satu kesatuan yang utuh.
b.
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan
inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia, misalnya :Perasaan intelektual, Perasaan estetis, Perasaan
etis, Perasaan diri, Perasaan sosial, Perasaan religius.
c.
Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang
budayawi.
d.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
2.
Ciri
dasar yang membedakan manusia dengan makluk lain
Pertama, manusia
makhluk paling sempurna. Selain fisik, manusia memiliki keunggulan akal.
Manusia memiliki akal kreatif, inovatif dan konstruktif sedang binatang tidak.
Binatang tidak dapat menggunakan otaknya untuk berfikir atau belajar dan
menangkap kebenaranlaiknyamanusia.
Kedua, manusia harus belajar. Allah menganugerahkan hati dan akal untuk belajar. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan serta mengambil hikmah dalam berbagai peristiwa kehidupan. Manusialah yang harus menuntut ilmu untuk melaksanakan berbagai tugas kehidupan. Malalui proses belajar, manusia dapat memajukan kehidupannya, dari primitive menuju kehidupan beradab dan berbudaya
Kedua, manusia harus belajar. Allah menganugerahkan hati dan akal untuk belajar. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan serta mengambil hikmah dalam berbagai peristiwa kehidupan. Manusialah yang harus menuntut ilmu untuk melaksanakan berbagai tugas kehidupan. Malalui proses belajar, manusia dapat memajukan kehidupannya, dari primitive menuju kehidupan beradab dan berbudaya
3.
kepribadian
manusia
Dari
sekian banyak jumlah manusia yang berasal dari berbagai ras dan keturunan yang
berbeda di muka bumi, sebenarnya tipe dasar kepribadian manusia tidak lebih
dari 10 macam. Banyak buku-buku yang menulis tentang tipe-tipe dasar
kepribadian manusia menurut versi mereka masing-masing. Tapi kali ini saya
hanya akan mengangkat 4 tipe kepribadian dasar manusia menurut Florence Litauer
dalam bukunya Personality Plus yaitu :
a.
Tipe Koleris
Mereka-mereka
ini adalah manusia dengan bakat pembawaan sebagai seorang pemimpin (walaupun
tidak semuanya jadi pemimpin). Mereka menyukai tantangan dan senang memerintah,
penuh pertimbangan, cenderung berpikir negatif, pendendam yang kronik, hidup
berdasarkan definisinya tentang hal-hal disekitarnya, dan selalu menilai
sesuatu menurut logika. Memang secara umum kepribadian yang satu ini
kedengaraanya buruk, tapi mereka sebenarnya adalah pengabdi yang setia kepada
persahabatan, peduli dengan keadaan orang lain, punya bakat dalam menyelesaikan
masalah dengan kreatif, bergerak dengan rencana dan teriorientasi pada jadwal,
dan bisa diandalkan untuk mengemban tanggung jawab.
Cara
menaklukkannya :
Kepribadian
Koleris tidak suka dikritik, dan sebaliknya sangat suka mengkritik orang lain.
Inti sebuah perdebatan bagi mereka adalah kemenangan, bukan kebenaran. Jadi,
jika anda terlibat dalam sebuah perdebatan dengan manusia model ini, jangan
pernah mengkritik opini mereka. Jika anda tidak setuju, cukup kemukakan opini
anda tanpa harus mematahkan argumentasi mereka. Jika anda berhasil menempatkan
diri anda pada posisi netral, maka anda sudah memenangkan pertemanan mereka.
b.
Tipe Sanguin
Manusia
tipe Sanguin adalah mereka-mereka yang humoris, supel, easy going, ekspresif,
punya rasa ingin tahu yang besar, dan selalu mengikuti perkembangan jaman.
Dalam pergaulan, mereka tidak kesulitan dalam mencari pertemanan karena
pembawaannya yang memang disukai banyak orang, walaupun cenderung menguasai
pembicaraan dan sering membesar-besarkan. Tapi kepribadian Sanguin terlalu
cepat merasa bosan, termasuk dalam hal pekerjaan. Cepat kehilangan antusiasme,
tempramen, egois, dan gampang lupa adalah kekurangan orang-orang bertipe
Sanguin. Konon katanya, seseorang dengan kombinasi antara kepribadian Koleris
dan Sanguin sangat berpotensi menjadi penguasa/orang yang berhasil.
Cara
Menaklukkannya :
Titik
kelemahan kepribadian Sanguin adalah pujian. Hampir semua kegiatan yang mereka
lakukan didasarkan oleh niat untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang
disekitarnya. Baik itu pujian untuk karya-karyanya, hasil kerjanya, atau apapun
yang ada pada mereka. Jika anda bisa memberikan penghargaan yang tulus kepada
mereka, walaupun dalam bentuk kecil seperti tertawa saat mereka bergurau atau
sekedar menjadi pendengar yang baik, anda akan memenangkan hati mereka.
c.
Tipe Melankolis
Manusia
tipe ini lebih sering menyendiri dan punya perasaan yang sangat peka. Berbakat
menjadi musisi (khususnya musik melankolis) karena kepekaannya yang terkadang
berlebihan terhadap apapun yang menyangkut perasaan. Tipe manusia ini kurang
cepat tanggap kepada hal-hal yang berbau humor sehingga memiliki kesulitan
dalam pergaulan yang informal. Selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan
membutuhkan persetujuan orang lain sebelum bertindak.
Cara
Menaklukkannya :
Manusia
Melankolis seperti ini membutuhkan dukungan moral untuk hampir semua keputusan
penting yang akan mereka ambil. Tidak sulit untuk memenangkan pertemanan
mereka, karena yang mereka butuhkan hanyalah teman yang bisa terus ada disaat
mereka sedang membutuhkan dukungan moral (yang sangat sering bila dibandingkan
dengan orang-orang lain). Jadilah pendukung mereka, maka mereka akan menjadi
“pasukan” anda.
d.
Tipe Plegmatis
Kepribadian
yang satu ini memang bukan penyediri seperti kepribadian Melankolis. Mereka
adalah orang-orang yang senang dan mudah bergaul, namun dalam pergaulannya
lebih sering diam dan berada di posisi pendengar. Kepribadian Plegmatis
berwatak sabar, cenderung menyembunyikan emosi, dan bijaksana dalam
pergaulannya sehingga seringkali menjadi penengah yang baik. Pada dasarnya,
mereka adalah kepribadian dengan pembawaan yang bersifat dewasa. Namun mereka
cenderung kurang memiliki antusias terhadap perubahan dan kegiatan baru
sehingga mereka jugalah manusia-manusia paling membosankan di muka bumi. Mereka
tidak cakap ketika diharuskan untuk memimpin sehingga lebih sering menghindari
tanggung jawab. Konon katanya, kesabaran dan kebijaksanaan kepribadian ini
memang digilai oleh lawan-lawan jenisnya namun mereka tidak dibekali bakat memimpin,
atau kasarnya, terlahir untuk jadi bawahan.
Cara
Menaklukkannya :
Kepribadian
Plegmatis tidak menyukai kepribadian orang lain yang sama pasifnya dengan
mereka. Karena mereka lebih senang dipimpin daripada memimpin, yang mereka
butuhkan adalah orang-orang yang lebih bisa mendominasi mereka (dengan kadar
yang wajar tentunya). Anda tidak perlu membuang tenaga untuk memenangkan hati
orang-orang Plegmatis karena mereka lebih senang mendengarkan dan memberikan
anda nasehat. Jadikan mereka tempat curhat anda, adalah cari paling mudah
memfondasikan pertemanan anda dengan mereka.
4.
KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan
manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar
– benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa
kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Segala
sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan
yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan
kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki
banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun
berbeda.
Sistem
ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan
hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau
masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan
tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa.
Sistem sosial
meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi
meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang
berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses
migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi
tersebut.
Pada
dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan
toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika
serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada
umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur
kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan
dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya :
Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada
pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
·
Unsur-unsur
yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan
lain-lain.
·
Unsur-unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah
adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
·
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai
individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk
melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai
orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
·
Suatu
masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok
individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi
diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
·
Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
·
Jika
pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh
nilai-nilai agama.
·
Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
·
Suatu
unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
·
Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
MINGGU KE 3
“KEBUDAYAAN
INDONESIA”
1.
Kebudayaan ( Tinjauan dan Definisi)
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
2.
Proses lahirnya kebudayaan
` Kata
budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan
rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan,
yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari
budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda
di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture.
Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti
mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian
pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Kebudayaan
nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Definisi kebudayaan nasional menurut ''TAP
MPR No.II tahun 1998'', yakni : Kebudayaan nasional yang berlandaskan
Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa
Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang
kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan
yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan
Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak
dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan
makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada
kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional,
serta bahasa nasional . Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang
khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa
mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan
nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan
kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia
jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan
DaerahdanKebudayaanNasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional . Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional . Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional
4.
Budaya vs agama
Kebudayaan dan berbudaya, sesuai
dengan pengertiannya, tidak pernah berubah; yang mengalami perubahan dan
perkembangan adalah hasil-hasil atau unsur-unsur kebudayaan. Namun, ada
kecenderungan dalam masyarakat yang memahami bahwa hasil-hasil dan unsur-unsur
budaya dapat berdampak pada perubahan kebudayaan.
Kecenderungan tersebut menghasilkan
dikotomi hubungan antara iman-agama dan kebudayaan. Dikotomi tersebut
memunculkan konfrontasi (bukan hubungan saling mengisi dan
membangun) antara agama dan praktek budaya, karena dianggap sarat dengan
spiritisme, dinamisme, animisme, dan totemnisme. Akibatnya, ada beberapa sikap
hubungan antara Agama dan Kebudayaan, yaitu:
a.
Sikap Radikal : Agama menentang Kebudayaan. Ini
merupakan sikap radikal dan ekslusif, menekankan pertantangan antara Agama dan
Kebudayaan. Menurut pandangan ini, semua sikon masyarakat berlawanan dengan keinginan
dan kehendak Agama. Oleh sebab itu, manusia harus memilih Agama atau/dan
Kebudayaan, karena seseorang tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Dengan
demikian, semua praktek dalam unsur-unsur kebudayaan harus ditolak ketika
menjadi umat beragama.
b.
Sikap Akomodasi : Agama Milik Kebudayaan. Sikap ini
menunjukkan keselarasan antara Agama dan kebudayaan.
c.
Sikap Perpaduan : Agama di atas Kebudayaan. Sikap
ini menunjukkan adanya suatu keterikatan antara Agama dan kebudayaan. Hidup dan
kehidupan manusia harus terarah pada tujuan ilahi dan insani; manusia harus
mempunyai dua tujuan sekaligus.
d.
Sikap Pambaharuan : Agama Memperbaharui Kebudayaan.
Sikap ini menunjukkan bahwa Agama harus memperbaharui masyarakat dan segala
sesuatu yang bertalian di dalamnya. Hal itu bukan bermakna memperbaiki dan
membuat pengertian kebudayaan yang baru; melainkan memperbaharui hasil
kebudayaan. Oleh sebab itu, jika umat beragama mau mempraktekkan unsur-unsur
budaya, maka perlu memperbaikinya agar tidak bertantangan
ajaran-ajaran Agama. Karena perkembangan dan kemajuan masyarakat, maka setiap
saat muncul hasil-hasil kebudayaan yang baru. Oleh sebab itu, upaya pembaharuan
kebudayaan harus terus menerus. Dalam arti, jika masyarakat lokal mendapat
pengaruh hasil kebudayaan dari luar komunitas sosio-kulturalnya, maka mereka
wajib melakukan pembaharuan agar dapat diterima, cocok, dan tepat ketika
mengfungsikan atau menggunakannya.
Karena adanya aneka ragam bentuk hubungan Agama dan
Kebudayaan tersebut, maka solusi terbaik adalah perlu pertimbangan –
pengambilan keputusan etis-teologis (sesuai ajaran agama). Dan untuk mencapai
hal tersebut tidak mudah.
MINGGU
KE 4
“PERUBAHAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN (STUDI KASUS ATAU
CONTOH)”
1.
Contoh
kasua Perubahan Kebudayaan dan Peradanan
Kalangan akademisi
modern telah menemukan dalam perjalanan sejarah geologi pernah terjadi beberapa
kali kepunahan, dan nyaris memusnahkan segala makhluk hidup. Banyak sekali
pembuktian secara langsung tentang perubahan bencana bumi yang berkala. Dilihat
dari bukti yang telah ditemukan, bahwa peradaban manusia prasejarah pernah
mengalami kepunahan karena berbagai macam perubahan alam dan bencana, seperti
gempa bumi, banjir, gunung berapi, tabrakan benda angkasa (termasuk meteorit
dan komet), pergerakan naik turun lempeng daratan, perubahan cuaca yang
tiba-tiba, dsb.
Sebagai
contoh kasus
Atlantis pernah menjadi
sebuah daratan yang memiliki peradaban tinggi manusia, namun tenggelam ke dasar
lautan dalam sebuah bencana gempa bumi yang dahsyat pada 11.600 tahun silam.
Hal itu membentuk sebuah zona di laut China selatan sekarang, laut di daerah
ini sangat dangkal, kedalamannya rata-rata hanya 60 meter lebih. Hanya puncak
gunung tertinggi di daratan waktu itu yang tersisa di atas permukaan laut,
yaitu yang sekarang terletak di negeri kita, Indonesia.
Begitu pula di
kedalaman 200 meter bawah laut pesisir pantai Peru, ilmuwan menemukan pilar
batu yang dipahat dan bangunan yang mahabesar. Di dasar lautan Atlantik yang
berada di sisi luar berhasil diambil 8 gambar dasar laut. Melalui gambar-gambar
ini secara jelas tampak sebuah tembok benteng zaman purbakala dan undakan batu.
Diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun silam. Di belahan barat perairan
segitiga Bermuda juga ditemukan sebuah piramida raksasa yang diperkirakan
berumur puluhan ribu tahun.
Dengan demikian, zaman
Nabi Nuh juga tidaklah seprimitif yang selama ini kita bayangkan. Hakikatnya
pada zaman itu semuanya sudah maju. Ilmu pengetahuan mereka sudah maju pada
masa itu. Di kaki gunung Ararat itu saja, para peneliti dan ilmuwan Rusia telah
menemukan lebih kurang 500 kesan artefak baterai elektrik purba yang digunakan
untuk menyadurkan logam.
Jelas sekali, bahwa
bekas peninggalan kota-kota yang pernah mewakili peradaban manusia prasejarah
dan memiliki kecemerlangan ini tenggelam ke dasar lautan karena tenggelamnya
daratan.
Akibat
Gletser yang Mencair
Sekelompok peneliti
underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah
menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500
tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur
bangunan dari batu dan kayu di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka
menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan
di dalam Alkitab dan Al-Qur’an.
Para ilmuwan
mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang
telah tenggelam yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM.
Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan
gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,”
kata Dr. Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk
“Research Ship Northern Horizon”.
Ballard menerangkan
bagaimana sebuah robot bawah air meninjau 300 kaki di bawah permukaan air,
telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana
terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh. “Beberapa
artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi yang terdiri dari kayu berukir,
beberapa cabang kayu dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti
lumpur,” imbuh Ballard.
Dr. Ballard dan timnya
mengawali penelitian di kawasan tersebut setelah dua kapal selam pakar geologi
dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut
disebabkan oleh banjir besar ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan apabila
zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair.
Kawasan timur Mediterania yang
terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air
walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada
sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah
menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang
memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut
diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara. Banjir besar tersebut
menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut”.
Sumber
: